Minggu, 27 November 2011

KB pil


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Saat ini penduduk Indonesia Kurang lebih 228 juta jiwa. Dengan pertumbuhan penduduk 1, 64% dan Total Fertility Rate 2,6 dari segi kuantitas penduduk Indonesia cukup besartetapi dari segi kuantitasmelalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kondisi Indonesia sangat memperhatinkan karena dari 117 negara, Indonesia di posisi 108. Tingginya laju pertumbuhan yang tidak diiringi peningkatan kualitas penduduk ini terus dilakukan upaya penanganan yaitu dengan program keluarga berencana.
Keluarga Berencana (KB) merupakan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinana ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia, sejahtera (Wiyono, 1997).
Berbagai macam alat kontrasepsi yang disuguhkan kepada para akseptor KB antara lain suntikan, alamiah, AKDR, implant, kontrasepsi mantap (MOP dan MOW) dan pil KB.
Dari semua jenis kontrasepsi di atas kontrasepsi pil KB merupakan jenis kontrasepsi hormonal yang paling sederhana dan menjadi alternif pilihan masyarakat pada umumnya.
Disisi lain kontrasepsi pil KB memiliki berbagai jenis dan sasaran yang berbeda sehingga perlu diberikan penjelasan yang lebih rinci mengenai pil KB tersebut agar masyarakat bisa menggunakan kontreasepsi yang sesuai dengan kebutuhan dan tepat sehingga program pemerintah untuk mewujudkan keluarga.


1.2    Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan kontrasepsi hormonal pil
2.      Tujuan atau manfaat dari kontrasepsi pil
3.      Jenis- jenis kontrasepsi pil
4.      Pengelolaan asuhan kebidanan pada akseptor KB pil.
1.3    Tujuan
1.      Dapat mengetahui pengertian kontrasepsi horminal pil
2.      Bisa menyebutkan dan menjelaskan manfaat dari KB pil
3.      Dapat menjelaskan jenis- jenis KB pil
4.      Dapat mengelola dan memberikan asuhan kebidanan pada akseptor KB pil.











BAB II
PEMBAHASAN
KONTRASEPSI HORMONAL PIL
A.    Pengertian
Kontrasepsi pil adalah kontrasepsi oral  untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung hormon estrogen dan progestrone yang digunakan untuk mencegah hamil.
Pil kontrasepsi adalah hormon steroid yang dipakai untuk keperluan kontrasepsi dalam bentuk pil (dr. Hanafi Hartanto).
Pada prinsipnya hampir semua ibu boleh menggunakan pil kombinasi, seperti :
1.       Usia reproduksi
2.       Telah memiliki anak atau belum memiliki anak
3.       Gemuk / kurus
4.       Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi.
5.       Setelah melahirkan dan tidak menyusui
6.       Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan asi eksklusif sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi ibu tersebut.
7.       Pasca keguguran
8.       Anemia karena haid berlebihan
9.       Nyeri haid hebat
10.   Siklus haid tidak teratur
11.   Riwayat kehamilan ektopik
12.   Kelainan payudara jinak
13.   Kencing manis tanpa kelainan pada ginjal, pembulu darah, mata dan syaraf
14.   Penyakit tyroid, penyakit radang panggul, endrometriosis / tumor ovarium jinak
15.   Menderita TBC
16.   Varises vena
Dan yang tidak boleh menggunakan KB pil adalah :
1.       Hamil atau di curigai hamil
2.       Menyusui eksklusif
3.       Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
4.       Penyakit hati akut ( hepatitis )
5.       Perokok dengan usia > 35 tahun
6.       Riwayat penyakit jantung, stoke/TD > 180/110 mmhg
7.       Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis > 20 tahun
8.       Kanker payudara atau dieurisai kanker payudara
9.       Migrain dan gejala neurologik fokal (epilepsi / riwayat epilepsi)
10.   Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari

Waktu yang tepat untuk mengkonsumsi atau menggunakan KB Pil adalah :
1.       Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil.
2.       Hari pertama sampai ke tujuh siklus haid.
3.       Boleh menggunakan pada hari ke 8 tetapi perlu menggunakan metode kontrsepsi yang lain (kondom) mulai hari ke 8 sampai ke 14 atau tidak melakukan hubungan seksual sampai anda menghabiskan paket pil tersebut.
4.       Setelah melahirkan.
5.       Setelah 6 bulan pemberian asi eksklusif.
6.       Setelah 3 bulan dan tidak menyusui.
7.       Pasca keguguran.
8.       Bila berhenti menggunakan kontrsepsi injeksi dan ingin menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid.
B.     Tujuan dan Manfaat
1). Mudah menggunakannya
2) Cocok untuk menunda kehamilan pertama dari pasangan usia subur muda.
3). Mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi
4). Dapat mencegah defesiensi zat besi (Fe)
5). Mengurangi resiko kanker ovarium.
6) Tidak mempengaruhi produksi ASI pada saat pemakaian pil yang mengandung estrogen.
Memiliki efektifitas yang tinggi ( hampir menyerupai efektifitas tubektomi ), bila digunakan setiap hari (1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)
7) Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
8) Tidak mengganggu hubungan seksual
9) Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang, tidak terjadi nyeri  haid
10) Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
11) Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause.
12) Mudah dihentikan setiap saat
13) Kesuburan segera kembali setelah dihentikan
14) Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat .
15) Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker endometrium, kista ovarium, radang penyakit panggul, kelainan jinak pada payudara
C.    Jenis-Jenis KB Pil
Kontrasepsi oral terdiri atas empat macam yaitu :
1.      Pil kombinasi
Terdiri dari 21-22 pil KB / kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi derivat estrogen dan progestin dosis kecil, untuk pengunaan satu siklus. Pil KB / kontrasepsi oral pertama mulai diminum pada hari pertama perdarahan haid, selanjutnya setiap pil hari 1 pil selama 21-22 hari.Umumnya setelah 2-3 hari sesudah pil kb / kontrasepsi oral terakhir diminum, akan timbul perdarahan haid, yang sebenarnya merupakan perdarahan putus obat.Penggunaan pada siklus selanjutnya, sama seperti siklus sebelumnya, yaitu pil pertama ditelan pada hari pertama perdarahan haid. Jenis- jenis pil KB kombinasi :
a.       Monofasik
 Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.



b.      Bifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dengan 2 dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
c.       Trifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dengan 3 dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
2.      Pil mini
Merupakan pil hormon yang hanya mengandung progestrone dalam dosis mini ( kurang dari 0,5 mg) yang harus diminum setiap hari termasuk pada saat haid. Hanya berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara tipe kombinasi. Jenis Mini Pil terbagi dalam dua jenis yaitu:
a.       Mini pil dalam kemasan dengan isi 28 pil.
Mini pil dalam kemasan dengan isi 28 pil mengandung 75 mikro gram desogestrel. Sedangkan,
b.      Mini pil dalam kemasan dengan isi 35 pil
 mini pil dalam kemasan dengan isi 35 pil mengandung 300 mikro gram levonogestrel atau 350 mikro gram noretindron.
Contoh mini pil antara lain:
1.      Micrinor, NOR-QD, noriday, norod mengandung 0,35 mg noretindron.
2.      Microval, noregeston, microlut mengandunng 0,03 mg levonogestrol.
3.      Ourette, noegest mengandung 0,5 mg norgeestrel.
4.      Exluton mengandung 0,5 mg linestrenol.
5.      Femulen mengandung 0,5 mg etinodial diassetat.
Cara Kerja
Cara kerja dari kontrasepsi pil progestin atau mini pil dalam mencegah kehamilan antara lain dengan cara:
a.       Menghambat ovulasi.
b.      Mencegah implantasi.
c.       Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.
d.      Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma menjadi terganggu.
Efektifitas
Pil progestin atau mini pil sangat efektif (98,5 persen). Penggunaan yang benar dan konsisten sangat mempengaruhi tingkat efektifitasnya. Efektifitas penggunaan mini pil akan berkurang pada saat mengkonsumsi obat anti konvulsan (fenitoin), carbenzemide, barbiturat, dan obat anti tuberkulosis (rifampisin).
3.      Morning after pil
Merupakan pil hormon yang mengandung estrogen dosis tinggi yang hanya diberikan untuk keadan darurat saja, seperti kasus pemerkosaan dan kondom bocor. Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam waktu kurang dari 72 jam pascasanggama, selama 5 hari berturut-turut.Pil Kondar tidak bermanfaat bila diminum setelah terlambat haidPil Kondar tidak dapat mennggugurkan kehamilanJika setelah minum pil Kondar ternyata anda hamil. Maka kehamilan akan tetap normal.
Cara pemakaian pil Kondar :
- Pil Kondar (nama dagang Postinor-2), terdiri dari 2 buah pil
- Minum 1 pil pertama sesegera mungkin dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari setelah berhubungan seks tanpa kontrasepsi. Pil kedua diminum 12 jam setelah minum pil pertama
- Jika muntah dalam waktu 2 jam setelah minum pil pertama, segera minum pil yang kedua

D.    Asuhan Kebidanan Pada Akseptor KB Pil
a.       Contoh Kasus
Ny D 22 tahun dating ke BPS Bidan R,april 2011,ibu mengatakan baru menikah 2 bulan yang lalu,dan ibu dan suami belum merencanakan kehamilannya,ibu ingin ber-KB terlebih dahulu,,ibu merasa perlu datang ke Bidan karenaa belum tahu begitu banyak tentang alat kontrasepsi yang biasa dipaakai oleh wanita pada umunya,namun ibu juga mengatakn tidak mau sampai ada kenaikan berat badan secara berlebihan yang pada umymnya ibu-ibu alami setelah menggunakan KB serta ibu mengutarakan tidak ingin menggunakan KB yang bisa menyebabkan rasa sakit pada saat penggunaannya.ibu mengatakan biasa haid antara tanggal 4-7 diawal bulannyaa dal biasanyaa berlaangsung selama ± 6 hari,tanpa keluhan,terakhir menstruasi 13 april yang lalu.

b.      Contoh asuhan yang diberikan
Saat ibu datang dengan kondisi kasus diatas kita awali dengan menggali lebih dalam tentang apa kemauan ibu dan suami serta rencana kehamilannya untuk waktu mendatang, kemudian menyampaikan beberapa metode KB,dengan jelas kepada ibu serta mennyampaikan kelebihan dan kekurangannya dari masing-masing metode KB tersebut,setelah dirasa cukup dan ibu mengeerti bidan kemudian bisa membantu ibu dalam pengambilan keputusan berdasarkan pertimbangan baik buruknya bagi ibu.tanpa mengenyampingkan pertimbangan dan keputusan dari pasangannya (suami). Namun yang tidak kalah pentingnya lagi, sebelum itu perlu diadakan pemeriksaan terlebih dahulu apakah ibu sedang hamil atau tidak (kehamilan yang tidak diketahui oleh ibu),karena dikhawtirkan terjadinya hal demikian yang dapat merugikan pada ibu,janin dan juga bidan sebagai tenaga professional yang tidak cemat dalam memberikan asuhan pelayanannya pada klien. Berdasarkan hasil anamnesa pada ibu serta setelah dilakukannya pemberian informasi tentang metode- metode KB secara jelas baik dan buruknya, serta atas saran dan persetujuan suami akhirnya ibu memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi berupa Pil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar