BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini penduduk Indonesia Kurang lebih 228 juta jiwa.
Dengan pertumbuhan penduduk 1, 64% dan Total Fertility Rate 2,6 dari segi
kuantitas penduduk Indonesia cukup besartetapi dari segi kuantitasmelalui
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kondisi Indonesia sangat memperhatinkan karena
dari 117 negara, Indonesia di posisi 108. Tingginya laju pertumbuhan yang tidak
diiringi peningkatan kualitas penduduk ini terus dilakukan upaya penanganan
yaitu dengan program keluarga berencana.
Keluarga Berencana (KB) merupakan upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,
pengaturan kelahiran, pembinana ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia, sejahtera (Wiyono, 1997).
Berbagai macam alat kontrasepsi yang disuguhkan kepada para
akseptor KB antara lain suntikan, alamiah, AKDR, implant, kontrasepsi mantap
(MOP dan MOW) dan pil KB.
Dari
semua jenis kontrasepsi di atas kontrasepsi pil KB merupakan jenis kontrasepsi
hormonal yang paling sederhana dan menjadi alternif pilihan masyarakat pada
umumnya.
Disisi lain kontrasepsi pil KB memiliki berbagai jenis dan
sasaran yang berbeda sehingga perlu diberikan penjelasan yang lebih rinci
mengenai pil KB tersebut agar masyarakat bisa menggunakan kontreasepsi yang
sesuai dengan kebutuhan dan tepat sehingga program pemerintah untuk mewujudkan
keluarga.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kontrasepsi
hormonal pil
2. Tujuan atau manfaat dari kontrasepsi
pil
3. Jenis- jenis kontrasepsi pil
4. Pengelolaan asuhan kebidanan pada
akseptor KB pil.
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian
kontrasepsi horminal pil
2. Bisa menyebutkan dan menjelaskan
manfaat dari KB pil
3. Dapat menjelaskan jenis- jenis KB
pil
4. Dapat mengelola dan memberikan
asuhan kebidanan pada akseptor KB pil.
BAB II
PEMBAHASAN
KONTRASEPSI
HORMONAL PIL
A.
Pengertian
Kontrasepsi pil adalah kontrasepsi oral untuk wanita yang berbentuk tablet,
mengandung hormon estrogen dan progestrone yang digunakan untuk mencegah hamil.
Pil kontrasepsi adalah hormon steroid
yang dipakai untuk keperluan kontrasepsi dalam bentuk pil (dr. Hanafi
Hartanto).
Pada prinsipnya hampir semua ibu boleh
menggunakan pil kombinasi, seperti :
1. Usia
reproduksi
2. Telah
memiliki anak atau belum memiliki anak
3. Gemuk
/ kurus
4. Menginginkan
metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi.
5. Setelah
melahirkan dan tidak menyusui
6. Setelah
melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan asi eksklusif sedangkan semua cara
kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi ibu tersebut.
7. Pasca
keguguran
8. Anemia
karena haid berlebihan
9. Nyeri
haid hebat
10. Siklus
haid tidak teratur
11. Riwayat
kehamilan ektopik
12. Kelainan
payudara jinak
13. Kencing
manis tanpa kelainan pada ginjal, pembulu darah, mata dan syaraf
14. Penyakit
tyroid, penyakit radang panggul, endrometriosis / tumor ovarium jinak
15. Menderita
TBC
16. Varises
vena
Dan yang tidak boleh menggunakan KB pil
adalah :
1. Hamil
atau di curigai hamil
2. Menyusui
eksklusif
3. Perdarahan
pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
4. Penyakit
hati akut ( hepatitis )
5. Perokok
dengan usia > 35 tahun
6. Riwayat
penyakit jantung, stoke/TD > 180/110 mmhg
7. Riwayat
gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis > 20 tahun
8. Kanker
payudara atau dieurisai kanker payudara
9. Migrain
dan gejala neurologik fokal (epilepsi / riwayat epilepsi)
10. Tidak
dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari
Waktu yang tepat untuk mengkonsumsi atau
menggunakan KB Pil adalah :
1. Setiap
saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil.
2. Hari
pertama sampai ke tujuh siklus haid.
3. Boleh
menggunakan pada hari ke 8 tetapi perlu menggunakan metode kontrsepsi yang lain
(kondom) mulai hari ke 8 sampai ke 14 atau tidak melakukan hubungan seksual
sampai anda menghabiskan paket pil tersebut.
4. Setelah
melahirkan.
5. Setelah
6 bulan pemberian asi eksklusif.
6. Setelah
3 bulan dan tidak menyusui.
7. Pasca
keguguran.
8. Bila
berhenti menggunakan kontrsepsi injeksi dan ingin menggantikan dengan pil
kombinasi, pil dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid.
B.
Tujuan
dan Manfaat
1). Mudah menggunakannya
2) Cocok untuk menunda kehamilan pertama dari pasangan usia subur muda.
3). Mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi
4). Dapat mencegah defesiensi zat besi (Fe)
5). Mengurangi resiko kanker ovarium.
6) Tidak mempengaruhi produksi ASI pada saat pemakaian pil yang mengandung estrogen.
2) Cocok untuk menunda kehamilan pertama dari pasangan usia subur muda.
3). Mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi
4). Dapat mencegah defesiensi zat besi (Fe)
5). Mengurangi resiko kanker ovarium.
6) Tidak mempengaruhi produksi ASI pada saat pemakaian pil yang mengandung estrogen.
Memiliki efektifitas yang tinggi (
hampir menyerupai efektifitas tubektomi ), bila digunakan setiap hari (1
kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)
7) Resiko terhadap kesehatan sangat
kecil
8) Tidak mengganggu hubungan seksual
9) Siklus haid menjadi teratur,
banyaknya darah haid berkurang, tidak terjadi nyeri haid
10) Dapat digunakan
jangka panjang selama perempuan masih menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
11) Dapat digunakan sejak usia remaja
hingga menopause.
12) Mudah dihentikan setiap saat
13) Kesuburan segera kembali setelah
dihentikan
14) Dapat digunakan sebagai kontrasepsi
darurat .
15) Membantu mencegah
kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker endometrium, kista ovarium, radang
penyakit panggul, kelainan jinak pada payudara
C.
Jenis-Jenis
KB Pil
Kontrasepsi
oral terdiri atas empat macam yaitu :
1. Pil kombinasi
Terdiri dari 21-22 pil KB / kontrasepsi oral dan setiap
pilnya berisi derivat estrogen dan progestin dosis kecil, untuk pengunaan satu
siklus. Pil KB / kontrasepsi oral pertama mulai diminum pada hari pertama
perdarahan haid, selanjutnya setiap pil hari 1 pil selama 21-22 hari.Umumnya
setelah 2-3 hari sesudah pil kb / kontrasepsi oral terakhir diminum, akan timbul
perdarahan haid, yang sebenarnya merupakan perdarahan putus obat.Penggunaan
pada siklus selanjutnya, sama seperti siklus sebelumnya, yaitu pil pertama
ditelan pada hari pertama perdarahan haid. Jenis- jenis pil KB kombinasi :
a. Monofasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama dengan 7
tablet tanpa hormon aktif.
b. Bifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21
tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dengan 2 dosis yang berbeda
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
c. Trifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21
tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dengan 3 dosis yang
berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
2. Pil mini
Merupakan pil hormon yang hanya mengandung progestrone dalam
dosis mini ( kurang dari 0,5 mg) yang harus diminum setiap hari termasuk pada
saat haid. Hanya berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis
kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara tipe
kombinasi. Jenis Mini Pil terbagi
dalam dua jenis yaitu:
a. Mini pil dalam kemasan dengan isi 28
pil.
Mini
pil dalam kemasan dengan isi 28 pil mengandung 75 mikro gram desogestrel.
Sedangkan,
b. Mini pil dalam kemasan dengan isi 35
pil
mini pil dalam kemasan dengan isi 35 pil
mengandung 300 mikro gram levonogestrel atau 350 mikro gram noretindron.
Contoh
mini pil antara lain:
1. Micrinor, NOR-QD, noriday, norod
mengandung 0,35 mg noretindron.
2. Microval, noregeston, microlut
mengandunng 0,03 mg levonogestrol.
3. Ourette, noegest mengandung 0,5 mg
norgeestrel.
4. Exluton mengandung 0,5 mg
linestrenol.
5. Femulen mengandung 0,5 mg etinodial
diassetat.
Cara Kerja
Cara kerja dari kontrasepsi pil progestin atau mini pil dalam mencegah kehamilan antara lain dengan cara:
Cara kerja dari kontrasepsi pil progestin atau mini pil dalam mencegah kehamilan antara lain dengan cara:
a. Menghambat ovulasi.
b. Mencegah implantasi.
c. Mengentalkan lendir serviks sehingga
menghambat penetrasi sperma.
d. Mengubah motilitas tuba sehingga
transportasi sperma menjadi terganggu.
Efektifitas
Pil progestin atau mini pil sangat efektif (98,5 persen). Penggunaan yang benar dan konsisten sangat mempengaruhi tingkat efektifitasnya. Efektifitas penggunaan mini pil akan berkurang pada saat mengkonsumsi obat anti konvulsan (fenitoin), carbenzemide, barbiturat, dan obat anti tuberkulosis (rifampisin).
Pil progestin atau mini pil sangat efektif (98,5 persen). Penggunaan yang benar dan konsisten sangat mempengaruhi tingkat efektifitasnya. Efektifitas penggunaan mini pil akan berkurang pada saat mengkonsumsi obat anti konvulsan (fenitoin), carbenzemide, barbiturat, dan obat anti tuberkulosis (rifampisin).
3. Morning after pil
Merupakan pil hormon yang mengandung estrogen dosis tinggi
yang hanya diberikan untuk keadan darurat saja, seperti kasus pemerkosaan dan
kondom bocor. Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam
waktu kurang dari 72 jam pascasanggama, selama 5 hari berturut-turut.Pil Kondar
tidak bermanfaat bila diminum setelah terlambat haidPil Kondar tidak dapat
mennggugurkan kehamilanJika setelah minum pil Kondar ternyata anda hamil. Maka
kehamilan akan tetap normal.
Cara
pemakaian pil Kondar :
- Pil Kondar (nama dagang Postinor-2), terdiri dari 2 buah pil
- Minum 1 pil pertama sesegera mungkin dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari setelah berhubungan seks tanpa kontrasepsi. Pil kedua diminum 12 jam setelah minum pil pertama
- Jika muntah dalam waktu 2 jam setelah minum pil pertama, segera minum pil yang kedua
- Pil Kondar (nama dagang Postinor-2), terdiri dari 2 buah pil
- Minum 1 pil pertama sesegera mungkin dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari setelah berhubungan seks tanpa kontrasepsi. Pil kedua diminum 12 jam setelah minum pil pertama
- Jika muntah dalam waktu 2 jam setelah minum pil pertama, segera minum pil yang kedua
D.
Asuhan
Kebidanan Pada Akseptor KB Pil
a. Contoh
Kasus
Ny D 22 tahun dating ke
BPS Bidan R,april 2011,ibu mengatakan baru menikah 2 bulan yang lalu,dan ibu
dan suami belum merencanakan kehamilannya,ibu ingin ber-KB terlebih dahulu,,ibu
merasa perlu datang ke Bidan karenaa belum tahu begitu banyak tentang alat
kontrasepsi yang biasa dipaakai oleh wanita pada umunya,namun ibu juga
mengatakn tidak mau sampai ada kenaikan berat badan secara berlebihan yang pada
umymnya ibu-ibu alami setelah menggunakan KB serta ibu mengutarakan tidak ingin
menggunakan KB yang bisa menyebabkan rasa sakit pada saat penggunaannya.ibu
mengatakan biasa haid antara tanggal 4-7 diawal bulannyaa dal biasanyaa berlaangsung
selama ± 6 hari,tanpa keluhan,terakhir menstruasi 13 april yang lalu.
b. Contoh
asuhan yang diberikan
Saat ibu datang dengan
kondisi kasus diatas kita awali dengan menggali lebih dalam tentang apa kemauan
ibu dan suami serta rencana kehamilannya untuk waktu mendatang, kemudian
menyampaikan beberapa metode KB,dengan jelas kepada ibu serta mennyampaikan
kelebihan dan kekurangannya dari masing-masing metode KB tersebut,setelah
dirasa cukup dan ibu mengeerti bidan kemudian bisa membantu ibu dalam pengambilan
keputusan berdasarkan pertimbangan baik buruknya bagi ibu.tanpa
mengenyampingkan pertimbangan dan keputusan dari pasangannya (suami). Namun
yang tidak kalah pentingnya lagi, sebelum itu perlu diadakan pemeriksaan
terlebih dahulu apakah ibu sedang hamil atau tidak (kehamilan yang tidak
diketahui oleh ibu),karena dikhawtirkan terjadinya hal demikian yang dapat
merugikan pada ibu,janin dan juga bidan sebagai tenaga professional yang tidak
cemat dalam memberikan asuhan pelayanannya pada klien. Berdasarkan hasil
anamnesa pada ibu serta setelah dilakukannya pemberian informasi tentang
metode- metode KB secara jelas baik dan buruknya, serta atas saran dan
persetujuan suami akhirnya ibu memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi
berupa Pil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar